VIVAnews - PT
Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan akan menyalurkan kredit
rumah murah yang menggunakan skema fasilitas likuiditas pembiayanaan
perumahan (FLPP) 2013, sebanyak 150 ribu unit.
Direktur Keuangan BTN, Saut Pardede menjelaskan bahwa target tersebut meningkat hingga tiga kali lipat, karena pada tahun ini perseroan hanya menyalurkan FLPP sekitar 50-55 ribu unit.
Direktur Keuangan BTN, Saut Pardede menjelaskan bahwa target tersebut meningkat hingga tiga kali lipat, karena pada tahun ini perseroan hanya menyalurkan FLPP sekitar 50-55 ribu unit.
Peningkatan target,
sejalan dengan perubahan aturan Kementerian Perumahan Rakyat yang
merevisi perubahan harga rumah yang termasuk dalam kategori FLPP dari
Rp70 juta menjadi Rp88 juta.
"Setelah dievaluasi, kita lihat ketentuan kemarin, harga rumah Rp70 juta dan developer ternyata tidak sanggup. Dengan perubahan harga ini, ke depan kita yakin bisa memenuhi kelangkaan FLPP di tahun ini," kata Saut di Jakarta, Kamis 20 Desember 2012.
Sebelum adanya perubahan harga, BTN menyalurkan FLPP cukup rendah, hanya sekitar 50-55 ribu unit. Sedangkan share BTN dalam kredit rumah sekitar 400 ribu unit, dari total kredit rumah sebanyak 400 ribu unit. Kebutuhan rumah di Indonesia sendiri saat ini mencapai 800 ribu unit.
Sebelumnya, Kemenpera telah merevisi perubahan harga FLPP dengan membuat empat pembagian zona wilayah yang ditetapkan. Pulau Sulawesi bersama dengan Pulau Sumatra dan Jawa kecuali Jabodetabek berada pada zona pertama dengan harga Rp88 juta.
Zona kedua yaitu Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat serta Maluku di mana harga rumah FLPP ditetapkan Rp95 juta. Zona ketiga Papua dan Papua Barat jauh lebih mahal yakni Rp145 juta. Sementara zona terakhir dikategorikan zona khusus yakni Jabodetabek dan Bali seharga Rp95 juta. (asp)
"Setelah dievaluasi, kita lihat ketentuan kemarin, harga rumah Rp70 juta dan developer ternyata tidak sanggup. Dengan perubahan harga ini, ke depan kita yakin bisa memenuhi kelangkaan FLPP di tahun ini," kata Saut di Jakarta, Kamis 20 Desember 2012.
Sebelum adanya perubahan harga, BTN menyalurkan FLPP cukup rendah, hanya sekitar 50-55 ribu unit. Sedangkan share BTN dalam kredit rumah sekitar 400 ribu unit, dari total kredit rumah sebanyak 400 ribu unit. Kebutuhan rumah di Indonesia sendiri saat ini mencapai 800 ribu unit.
Sebelumnya, Kemenpera telah merevisi perubahan harga FLPP dengan membuat empat pembagian zona wilayah yang ditetapkan. Pulau Sulawesi bersama dengan Pulau Sumatra dan Jawa kecuali Jabodetabek berada pada zona pertama dengan harga Rp88 juta.
Zona kedua yaitu Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat serta Maluku di mana harga rumah FLPP ditetapkan Rp95 juta. Zona ketiga Papua dan Papua Barat jauh lebih mahal yakni Rp145 juta. Sementara zona terakhir dikategorikan zona khusus yakni Jabodetabek dan Bali seharga Rp95 juta. (asp)
sources: viva.co.id
waaaaw itu apkh hany di daerah bali saja ya gan ?
ReplyDeleteoiya gan btw ane mau tanya ni barangkali agan puny info ttg tmpat yg jual rumah purwokerto yg hargany terjangkau bsa dgn KPR serta mutu bangunanny berkualitas itu dmna ya ?
mkasih, slam sukses :)